Hantu Masa Kecil
Oleh: Arfi K. Fitrian
Langit
gelap berselimut sunyi
Hanya terdengar sayup-sayup lolongan rimba
Angin bersilir-silir menggesek dedaunan kering
Hampa…
Hanya terdengar sayup-sayup lolongan rimba
Angin bersilir-silir menggesek dedaunan kering
Hampa…
Lampu jalan setapak itu remang dan berkedip
tak mau menyinari lagi; tak kuasa menahan nestapa
Ia adalah potret luka
dari lelaki paruh baya yang berjalan singit
Sosok
tak kasat mata sebening kaca,
yang masih terjebak di masa lalu,
muncul di hadapan lelaki itu.
Sosok itu meneriakkan raungan kosong;
membisikkan kata sesal yang tak ia mengerti
yang masih terjebak di masa lalu,
muncul di hadapan lelaki itu.
Sosok itu meneriakkan raungan kosong;
membisikkan kata sesal yang tak ia mengerti
Sosok
tak kasat mata tadi semakin jelas
Ia mendekat, dengan kaki melayang tak beralas
Ia mendekat, dengan kaki melayang tak beralas
Diam
dan terbelalak,
terhenti dan berpikir,
sekilas terlintas memori kelam
Otak lelaki paruh baya itu memainkan anagram
Jiwanya tenggelam
terhenti dan berpikir,
sekilas terlintas memori kelam
Otak lelaki paruh baya itu memainkan anagram
Jiwanya tenggelam
Kelengangan
yang nyata terjadi tanpa kata
Seperti tubuh renta yang dipenuhi keranta
Kata maaf tak mampu lagi terucap
mulutnya hanya mendecap-decap
Seperti tubuh renta yang dipenuhi keranta
Kata maaf tak mampu lagi terucap
mulutnya hanya mendecap-decap
Ada
sebuah noda gelap di bawah mata
kemudian meruak ke seluruh aorta
Seperti bayangan gelap di laci meja
yang merayap ke seluruh area
Disimpannya uang di kantung mata;
Disimpannya air mata di laci meja kerja
kemudian meruak ke seluruh aorta
Seperti bayangan gelap di laci meja
yang merayap ke seluruh area
Disimpannya uang di kantung mata;
Disimpannya air mata di laci meja kerja
Yogyakarta, November 2021
Comments
Post a Comment