Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2023

Hujan yang Pergi Tanpa Pamit

  HUJAN YANG PERGI TANPA PAMIT Rintik sendu mengiringiku menulis sebuah puisi dialektis Sambil duduk di sudut kedai kopi, aku menyeruput makna-makna filosofis Hujan yang kulihat di luar jendela tak kunjung berhenti Tak pernah lelah membasahi dan memainkan hati Di tengah gempuran badai, sang hujan berkata padaku Tentang pengharapan yang tak seharusnya menerungku Benakku langsung percaya begitu saja Tanpa berpikir panjang, otakku berhenti bekerja Entah apa alasannya, tak nampak lagi tetesan air di luar Ia telah digantikan oleh sebuah bintang yang meyuar Hanya meninggalkan pertanyaan yang membuat pikiranku masai Karenanya, puisiku tak pernah selesai Yogyakarta, 1 Oktober 2022 Arfi K. Fitrian